Selasa, 29 Mei 2012

LAPORAN BIOPER


I.                  PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kelangsungan kehidupan organisme di perairan, sangat tergantung pada wadah atau tempat organisme itu hidup salah satunya yaitu ikan. Dimana apabila kondisi perairanya salah satunya dalam hal ini adalah kualitas airnya baik, maka itu akan sangat menunjang termasuk salah satunya pada bentuk fisik ikan, baik secara morfologi maupun anatomi dalam hal ini yaitu pertumbuhanya       (Kimball, 1994).
Berbicara masalah pertumbuhan, pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan bentuk  baik ukuran panjang maupun berat pada suatu organisme. Ikan terkadang memiliki perbedaan bentuk tubuh yang berbeda -beda, baik dari ukuranya maupun berat tubuhnya. Salah satu yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya yaitu penyakit, keturunan dan beberapa faktor lainya baik faktor internal maupun eksternal (Efendie, 1997).
Panjang dan berat tubuh ikan memiliki hubungan yang saling berkaitan erat, Dimana panjang ikan terkadang dapat dirumuskan dalam bentuk berat, begitu pun sebaliknya. Maka dari itu perlu dilakukannya praktikum mengenai hubungan panjang dan berat ikan, agar praktikan bukan hanya mengetahui secara teori tetapi dapat juga mengetahui secara langsung dalam hal ini adalah praktek tentang bagaimana hubungan antara panjang dan berat tubuh pada ikan.




1.2    Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum yaitu untuk mengetahui hubungan antara panjang dan berat ikan. Kegunaanya adalah sebagai penambahan ilmu pengetahuan secara langsung kepada praktikan tentang hubungan panjang dan berat tubuh pada ikan.



















II.               TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kimball (1994), dalam pertumbuhan suatu organisme, yang biasanya dapat dibedakan menjadi beberapa periode.  Periode pertama yaitu periode lamban adalah ciri adanya sedikit pertumbuhan atau tidak ada pertumbuhan yang sebenarnya dan dalam periode ini organisme mempersiapkan diri untuk pertumbuhan. Periode lamban diikuti oleh periode logaritma atau periode eksponen.  Periode inilah yang memulai pertumbuhan pada organisme.
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran, panjang, atau berat  dalam waktu tertentu. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam diantaranya keturunan,  umur, parasit dan penyakit. Sedangkan faktor luar makanan dan suhu perairan (Efendie,1997).
         Berat dapat disebut sebagai suatu fungsi dari panjang, dan hubungan panjang dengan berat hampir mengikuti hukum kubik yang menjelaskan bahwa berat ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya.  Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan terdapat perbedaan (Brotowidjoyo, 1999).
         Menurut Azis (1998), panjang total atau panjang mutlak yaitu panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya.  Jika mulut ikan terletak di muka, maka pada waktu pengukuran mulut harus dalam keadaan tertutup agar tercapai ujung terdepan.  Ujung mulut tersebut harus diletakan pada angka nol di depan pengukur, sedangkan ujung ekor terletak di bagian belakang dari papan.  Jika ekor ikan tidak simetris maka ujung yang diukur adalah ujung yang terpanjang.
Penentuan ukuran ikan diperlukan antara lain untuk mengetahui status kesehatan dan pertumbuhan ikan. Panjang total ikan adalah ukuran  panjang maksimum ikan dari  ujung anterior pada keadaan mulut terkatup dan sirip ekor terkatub  (Irianto, 2005).
 Menurut Nontji (1994), pengukuran panjang ikan dalam penelitian biologi perikanan hendaknya mengikuti suatu ketentuan yang lazim digunakan.  Panjang ikan dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik atau sistem lainnya.  Tetapi sistem metrik sangat dianjurkan untuk dipakai dan di Indonesia sistem tersebut sudah dikenal.
Menurut  Panji (2011), klasifikasi ikan selar adalah sebagai berikut :
Kerajaaan : Animalia         
Filum : Chordata
Famili : Carangidae
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorfes
Sub ordo : Percoidea
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
Spesies    : Selaroides sp





III.           METODE PRAKTIKUM
3.1    Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Perikanan mengenai Hubungan Panjang dan Berat Ikan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Desember 2011, dimulai Pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.

3.2    Alat dan Bahan
 Alat yang digunakan yaitu mistar, wadah/pan, timbangan dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan  yaitu ikan selar (selaroides sp).

3.3    Prosedur Kerja
Cara kerja pada perhitungan panjang dan berat ikan yaitu sebagai berikut :
1.    Menyiapkan ikan selar sebanyak 25 ekor.
2.    Mengukur panjang total tubuh ikan dari ujung mulut terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekor.
3.    Mengukur berat ikan dengan menggunakan timbangan.
4.    Mencatat hasil perhitungan yang diperoleh.
5.    Menggambar grafik hubungan panjang berat ikan.





3.4    Analisa Data
Hubungan panjang berat ikan mempunyai suatu nilai yang memungkinkan untuk mengubah harga panjang kedalam harga berat atau sebaliknya.  Berat (W) ikan dapat dianggap suatu fungsi dari panjangnya (L), dan hubungan panjang berat ini hampir mengikuti hukum kubik yang dinyatakan dengan rumus :
W = a L3
Dimana :
W = berat ikan, L = panjang ikan, a = konstanta

Hukum tersebut berlaku dengan asumsi bahwa bentuk serta berat ikan tetap selama hidupnya. Tetapi karena ikan senantiasa bertumbuh, maka menurut Hile (1936),  formulasi umum yang dapat digunakan adalah :
W = a Lb
Dimana :
W        = berat ikan
L          = panjang ikan
a dan b = konstanta
Persamaan tersebut dapat ditransformasikan kedalam bentuk logaritma dan akan diperoleh persamaan linier sebagai berikut :
log W = log a + b log L
Dari persamaan diatas harga-harga W dan L sudah diketahui, sehingga yang perlu dicari adalah harga-harga a dan b.
Teknik perhitungan yang digunakan adalah teknik perhitungan secara langsung, sebab jumlah ikan yang diteliti tidak terlalu banyak.  Dengan teknik ini, terlebih dahulu dibuat suatu daftar yang tersusun dari harga-harga L, W, log L, log W, logL x log W, (log L)2 dan (log W)2.
Setelah semua data didapatkan dari daftar yang telah disusun, selanjutnya harga-harga tersebut dimasukkan dalam rumus-rumus berikut untuk menentukan nilai a, b, dan nilai r :
                             

Nilai r menunjukkan adanya adanya hubungan linier antara panjang X dan berat Y.  Untuk nilai a dan b dimasukkan kedalam persamaan :
 atau
       Selanjutnya, untuk memudahkan membuat garis regresi, maka sembarang dua nilai X disubstitusikan kedalam persamaan tersebut (biasanya nilai tertinggi dan terendah). Setelah diperoleh ordinat Y, maka garis regresi akan diperoleh dengan menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis lurus.







IV.           HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil
       Berdasarkan praktikum di laboratorium, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Data Hasil pengukuran Panjang dan Berat Ikan.
No
Panjang (mm)
Berat (g)
1.
190
80
2.
190
80
3.
189
80
4.
177
70
5.
179
70
6.
177
70,5
7.
195
90,5
8.
183
70,5
9.
178
70
10.
183
80
11.
172
70
12.
187
80,5
13.
185
70,5
14.
180
70
15.
185
90
16.
191
90
17.
190
80,5
18.
188
80
19.
194
100
20.
200
100
21.
190
80
22.
190
70
23.
185
70,5
24.
176
70
25
180
70

Perhitungan secara langsung
                 Untuk melakukan teknik perhitungan secara langsung terlebih dahulu dibuat suatu daftar yang tersusun dari harga-harga L, W, log L, log W, log L x log  W,(log L)2 dan (log W)2.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Secara Langsung Pengukuran Panjang dan Berat Ikan   Selar (Selaroides sp).
No
L (mm)
W (gr)
X
Y
XY
X2
Y2
1
190
80
2,2788
1,9031
4,3367
5,1927
3,6218
2
190
80
2,2788
1,9031
4,3367
5,1927
3,6218
3
189
80
2,2765
1,9031
4,3323
5,1823
3,6218
4
177
70
2,2480
1,8451
4,1477
5,0534
3,4044
5
179
70
2,2430
1,8451
4,1386
5,0312
3,4044
6
177
70,5
2,2480
1,8482
4,1547
5,0534
3,4158
7
195
90,5
2,2833
1,9566
4,4676
5,2135
3,8285
8
183
70,5
2,2625
1,8482
4,1814
5,1187
3,4158
9
178
70
2,2504
1,8451
4,1522
5,0644
3,4044
10
183
80
2,2718
1,9031
4,3235
5,1613
3,6218
11
172
70
2,2355
1,8451
4,1248
4,9976
3,4044
12
187
80,5
2,2718
1,9058
4,3297
5,1613
3,6321
13
185
70,5
2,2430
1,8482
4,1456
5,0312
3,4158
14
180
70
2,2553
1,8451
4,1612
5,0863
3,4044
15
185
90
2,2672
1,9542
4,4306
5,1401
3,8191
16
191
90
2,2810
1,9542
4,4577
5,2031
3,8191
17
190
80,5
2,2788
1,9058
4,3428
5,1927
3,6321
18
188
80
2,2742
1,9031
4,3279
5,1718
3,6218
19
194
100
2,2878
2
4,5756
5,2340
4
20
200
100
2,3010
2
4,6021
5,2947
4
21
190
80
2,2788
1,9031
4,3367
5,1927
3,6218
22
190
70
2,2788
1,8451
4,2045
5,1927
3,4044
23
185
70,5
2,2672
1,8482
4,1902
5,1401
3,4158
24
176
70
2,2455
1,8451
4,1432
5,0423
3,4044
25
180
70
2,2553
1,8451
4,1612
5,0863
3,4044


56,6621
47,2488
107,1052
128,4304
89,3595

Keterangan :
N = Jumlah ikan                                  XY = log L x log W
L = Panjang ikan                                 X2  = (log L)2
X = log L (panjang)                            Y2  = (log W)2
Y = log W (berat)


N  = 25                   ∑X2   = 128,4304
∑X = 56,6621           ∑Y2   = 89,3595
  ∑Y = 47,2488              X    = 2,3010
∑XY = 107,1052            Y    = 1,9542
Dari tabel diatas, didapatkan data sebagai berikut :




Nilai a, b dan r diperoleh dengan cara sebagai berikut :
    
    
    
    
2. 
       
       
       
3. 
    
    
      
      
    
    

Dari hasil perhitungan di atas,maka didapatkan nilai-nilai sebagai berikut:
     b   = 2,4868
     a   = -3,7463
     r   = 0,8195
     r² = 0,67158025
Nilai-nilai a dan b dimasukkan kedalam persamaan :
  
atau
Untuk membuat garis regresi, maka sembarang 2 nilai x (nilai tertinggi dan nilai terendah) disubstitusikan kedalam persamaan diatas seperti berikut ini :
  
  
  
  
  
  


Dengan demikian garis regresi dari persamaan tersebut adalah :
X1 = 2,3010           X2 = 2,2355
y
2,3
2,2
2,1
2
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
1
Y1 = 1,9758           Y2 = 1,8129







x
11,11,21,31,41,51,61,71,81,9 2 2,12,22,32,42,5
o



Gambar 1. Hubungan Panjang dan Berat Ikan Selar (Selaroides sp)  


4.2  Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan di laboratorium pada pengukuran mengenai panjang dan berat ikan selar (selaroides Sp), ternyata diperoleh hasil panjang ikan terendah yaitu 172 mm dan panjang ikan tertinggi yaitu 200 mm, sedangkan pada berat ikan terendah yang diperoleh yaitu 70 gr dan berat tertinggi yaitu 100 gr. Dimana cara pengukuranya yaitu dengan mengukur panjang total atau panjang keseluruhan ikan, dimana menurut Irianto (2005), panjang total ikan adalah ukuran  panjang maksimum ikan dari  ujung anterior pada keadaan mulut terkatup dan sirip ekor terkatub.
Pertumbuhan ikan senantiasa selalu berubah baik panjang maupun berat, maka dari itu dalam praktikum ini menggunakan rumus W = a Lb, dimana a dan b merupakan nilai konstanta. Kemudian persamaan tersebut ditransformasikan lagi kedalam bentuk logaritma. Pada praktikum ini dilakukan teknik perhitungan secara langsung, sebab pada praktikum jumlah ikan yang diteliti terlalu banyak.
            Pada perhitungan perbandingan panjang dan berat ikan secara langsung didapatkan persamaan regresi  atau . Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi atau nilai b dari perbandingan panjang dan berat ikan sebesar (2,4868). Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan berat lebih lambat dibanding pertumbuhan panjangnya, atau dengan kata lain merupakan pertumbuhan allometrik.
     Berat dapat disebut sebagai suatu fungsi dari panjang, dan hubungan panjang dengan berat hampir mengikuti hukum kubik yang menjelaskan bahwa berat ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya.  Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan terdapat perbedaan (Brotowidjoyo, 1999). Dimana ada faktor yang mempengaruhi kondisi fisik ikan secara morfologi baik panjang maupun berat ikan salah atu faktornya yaitu faktor internal dan eksternal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Efendie (1997), pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam diantaranya keturunan,  umur, parasit dan penyakit, faktor luar yaitu seperti makanan dan suhu perairan.


V.               KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Panjang ikan selar (selaroides sp) terendah yaitu 172 mm dan panjang ikan tertinggi yaitu 200 mm, sedangkan pada berat ikan kembung terendah yang diperoleh yaitu 70 gr dan berat tertinggi yaitu 100.
2.    Persamaan regresi yang diperoleh dari hubungan panjang dan berat ikan adalah Y .
3.    Nilai koefisien korelasi atau nilai b dari perbandingan panjang dan berat ikan selar (selaroides sp) sebesar 2,4868.

5.2    Saran
Saran saya sebagai praktikan agar kedepanya dalam pengukuran mengenai panjang dan berat tubuh ikan dilakukan pada jenis ikan yang berbeda - beda agar dapat mengetahui perbandingan berat pada ikan lainya.






DAFTAR PUSTAKA
Arfianto, P, 2011. laporan-fieldtrip-iktiologi.html.http://blogspot.com.Diakses Pada Tanggal 14 Januari 2012 Pukul 17.00 WITA.
                                                                                            
Aziz, 1998Tehknik Penarikan Contoh Populasi Biologis.  Departemen     Pendidikan Budidaya, Jakarta.

Brotowidjoyo, 1999.  Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air. Liberty, Yogyakarta.

Efendie,  M.I.,  1997.   Biologi Perikanan.  Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Irianto, A.,  2005.  Patologi Ikan Telostei.  Universitas Gajah Mada Press.   Yogyakarta.

Kimball, 1994.  Biologi Jilid 2.  Erlangga, Bogor.
Nontji, 1994. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta.