I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kelangsungan kehidupan organisme di
perairan, sangat tergantung pada wadah atau tempat organisme itu hidup salah
satunya yaitu ikan. Dimana apabila kondisi perairanya salah satunya dalam hal
ini adalah kualitas airnya baik, maka itu akan sangat menunjang termasuk salah
satunya pada bentuk fisik ikan, baik secara morfologi maupun anatomi dalam hal
ini yaitu pertumbuhanya (Kimball,
1994).
Berbicara masalah pertumbuhan, pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan bentuk baik ukuran panjang maupun berat pada suatu organisme. Ikan terkadang memiliki
perbedaan bentuk tubuh yang berbeda -beda, baik dari ukuranya maupun berat
tubuhnya. Salah satu yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya yaitu penyakit,
keturunan dan beberapa faktor lainya baik faktor internal maupun eksternal
(Efendie, 1997).
Panjang dan berat tubuh ikan memiliki hubungan
yang saling berkaitan erat, Dimana panjang ikan terkadang dapat dirumuskan
dalam bentuk berat, begitu pun sebaliknya. Maka dari itu perlu dilakukannya
praktikum mengenai hubungan panjang dan berat ikan, agar praktikan bukan hanya
mengetahui secara teori tetapi dapat juga mengetahui secara langsung dalam hal
ini adalah praktek tentang bagaimana hubungan antara panjang dan berat tubuh
pada ikan.
1.2
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum yaitu untuk mengetahui hubungan antara panjang dan
berat ikan. Kegunaanya adalah sebagai penambahan ilmu pengetahuan secara
langsung kepada praktikan tentang hubungan panjang dan berat tubuh pada ikan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kimball (1994), dalam pertumbuhan suatu
organisme, yang biasanya dapat dibedakan menjadi beberapa periode. Periode pertama yaitu periode lamban adalah
ciri adanya sedikit pertumbuhan atau tidak ada pertumbuhan yang sebenarnya dan
dalam periode ini organisme mempersiapkan diri untuk pertumbuhan. Periode lamban
diikuti oleh periode logaritma atau periode eksponen. Periode inilah yang memulai pertumbuhan pada
organisme.
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran, panjang, atau berat
dalam waktu tertentu. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor dalam dan luar. Faktor dalam diantaranya keturunan, umur, parasit dan penyakit.
Sedangkan faktor luar makanan dan suhu perairan (Efendie,1997).
Berat dapat disebut sebagai suatu fungsi dari panjang, dan hubungan
panjang dengan berat hampir mengikuti hukum kubik yang menjelaskan bahwa berat
ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya.
Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena
bentuk dan panjang ikan terdapat perbedaan (Brotowidjoyo, 1999).
Menurut
Azis (1998), panjang total atau panjang mutlak yaitu
panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung
terakhir bagian ekornya. Jika mulut ikan terletak di muka, maka pada waktu
pengukuran mulut harus dalam keadaan tertutup agar tercapai ujung
terdepan. Ujung mulut tersebut harus
diletakan pada angka nol di depan pengukur, sedangkan ujung ekor terletak di bagian
belakang dari papan. Jika ekor ikan tidak
simetris maka ujung yang diukur adalah ujung yang terpanjang.
Penentuan ukuran ikan
diperlukan antara lain untuk mengetahui status kesehatan dan pertumbuhan ikan. Panjang total ikan adalah ukuran
panjang maksimum ikan dari ujung
anterior pada keadaan mulut terkatup dan sirip ekor terkatub (Irianto, 2005).
Menurut Nontji (1994), pengukuran panjang ikan dalam penelitian biologi perikanan hendaknya
mengikuti suatu ketentuan yang lazim digunakan.
Panjang ikan dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik atau sistem
lainnya. Tetapi sistem metrik sangat
dianjurkan untuk dipakai dan di Indonesia sistem tersebut sudah dikenal.
Menurut Panji (2011), klasifikasi ikan selar adalah sebagai berikut :
Kerajaaan : Animalia
Filum : Chordata
Famili : Carangidae
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorfes
Sub ordo : Percoidea
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
Spesies : Selaroides
sp
III.
METODE PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi
Perikanan mengenai Hubungan Panjang dan Berat Ikan dilaksanakan pada
hari Kamis
tanggal 15 Desember 2011, dimulai
Pukul 10.00
WITA sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Perikanan, Program Studi
Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu mistar, wadah/pan,
timbangan dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan yaitu ikan selar (selaroides sp).
3.3
Prosedur Kerja
Cara
kerja pada perhitungan panjang dan berat ikan yaitu sebagai berikut :
1.
Menyiapkan ikan selar sebanyak 25 ekor.
2.
Mengukur
panjang total tubuh ikan dari ujung mulut terdepan
bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekor.
3.
Mengukur
berat ikan dengan menggunakan timbangan.
4.
Mencatat
hasil perhitungan yang diperoleh.
5.
Menggambar grafik hubungan
panjang berat ikan.
3.4
Analisa Data
Hubungan panjang berat ikan
mempunyai suatu nilai yang memungkinkan untuk mengubah harga panjang kedalam
harga berat atau sebaliknya. Berat (W)
ikan dapat dianggap suatu fungsi dari panjangnya (L), dan hubungan panjang
berat ini hampir mengikuti hukum kubik yang dinyatakan dengan rumus :
W = a L3
Dimana :
W = berat ikan, L = panjang
ikan, a = konstanta
Hukum tersebut berlaku dengan
asumsi bahwa bentuk serta berat ikan tetap selama hidupnya. Tetapi karena ikan
senantiasa bertumbuh, maka menurut Hile (1936),
formulasi umum yang dapat digunakan adalah :
W = a Lb
Dimana :
W = berat ikan
L = panjang ikan
a dan b = konstanta
Persamaan tersebut dapat
ditransformasikan kedalam bentuk logaritma dan akan diperoleh persamaan linier
sebagai berikut :
log W = log a + b log L
Dari persamaan diatas
harga-harga W dan L sudah diketahui, sehingga yang perlu dicari adalah
harga-harga a dan b.
Teknik perhitungan yang
digunakan adalah teknik perhitungan secara langsung, sebab jumlah ikan yang
diteliti tidak terlalu banyak. Dengan
teknik ini, terlebih dahulu dibuat suatu daftar yang tersusun dari harga-harga
L, W, log L, log W, logL x log W, (log L)2 dan (log W)2.
Setelah semua data didapatkan
dari daftar yang telah disusun, selanjutnya harga-harga tersebut dimasukkan
dalam rumus-rumus berikut untuk menentukan nilai a, b, dan nilai r :
Nilai r menunjukkan adanya
adanya hubungan linier antara panjang X dan berat Y. Untuk nilai a dan b dimasukkan kedalam persamaan
:
atau
Selanjutnya, untuk memudahkan membuat garis regresi, maka sembarang dua
nilai X disubstitusikan kedalam persamaan tersebut (biasanya nilai tertinggi
dan terendah). Setelah diperoleh ordinat Y, maka garis regresi akan diperoleh
dengan menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis lurus.
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum di laboratorium,
maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Data Hasil pengukuran Panjang
dan Berat Ikan.
No
|
Panjang (mm)
|
Berat (g)
|
1.
|
190
|
80
|
2.
|
190
|
80
|
3.
|
189
|
80
|
4.
|
177
|
70
|
5.
|
179
|
70
|
6.
|
177
|
70,5
|
7.
|
195
|
90,5
|
8.
|
183
|
70,5
|
9.
|
178
|
70
|
10.
|
183
|
80
|
11.
|
172
|
70
|
12.
|
187
|
80,5
|
13.
|
185
|
70,5
|
14.
|
180
|
70
|
15.
|
185
|
90
|
16.
|
191
|
90
|
17.
|
190
|
80,5
|
18.
|
188
|
80
|
19.
|
194
|
100
|
20.
|
200
|
100
|
21.
|
190
|
80
|
22.
|
190
|
70
|
23.
|
185
|
70,5
|
24.
|
176
|
70
|
25
|
180
|
70
|
Perhitungan secara
langsung
Untuk
melakukan teknik perhitungan secara langsung terlebih dahulu dibuat suatu
daftar yang tersusun dari harga-harga L, W, log L, log W, log L x log W,(log L)2 dan (log W)2.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Secara Langsung Pengukuran Panjang dan Berat Ikan Selar (Selaroides sp).
No
|
L (mm)
|
W (gr)
|
X
|
Y
|
XY
|
X2
|
Y2
|
1
|
190
|
80
|
2,2788
|
1,9031
|
4,3367
|
5,1927
|
3,6218
|
2
|
190
|
80
|
2,2788
|
1,9031
|
4,3367
|
5,1927
|
3,6218
|
3
|
189
|
80
|
2,2765
|
1,9031
|
4,3323
|
5,1823
|
3,6218
|
4
|
177
|
70
|
2,2480
|
1,8451
|
4,1477
|
5,0534
|
3,4044
|
5
|
179
|
70
|
2,2430
|
1,8451
|
4,1386
|
5,0312
|
3,4044
|
6
|
177
|
70,5
|
2,2480
|
1,8482
|
4,1547
|
5,0534
|
3,4158
|
7
|
195
|
90,5
|
2,2833
|
1,9566
|
4,4676
|
5,2135
|
3,8285
|
8
|
183
|
70,5
|
2,2625
|
1,8482
|
4,1814
|
5,1187
|
3,4158
|
9
|
178
|
70
|
2,2504
|
1,8451
|
4,1522
|
5,0644
|
3,4044
|
10
|
183
|
80
|
2,2718
|
1,9031
|
4,3235
|
5,1613
|
3,6218
|
11
|
172
|
70
|
2,2355
|
1,8451
|
4,1248
|
4,9976
|
3,4044
|
12
|
187
|
80,5
|
2,2718
|
1,9058
|
4,3297
|
5,1613
|
3,6321
|
13
|
185
|
70,5
|
2,2430
|
1,8482
|
4,1456
|
5,0312
|
3,4158
|
14
|
180
|
70
|
2,2553
|
1,8451
|
4,1612
|
5,0863
|
3,4044
|
15
|
185
|
90
|
2,2672
|
1,9542
|
4,4306
|
5,1401
|
3,8191
|
16
|
191
|
90
|
2,2810
|
1,9542
|
4,4577
|
5,2031
|
3,8191
|
17
|
190
|
80,5
|
2,2788
|
1,9058
|
4,3428
|
5,1927
|
3,6321
|
18
|
188
|
80
|
2,2742
|
1,9031
|
4,3279
|
5,1718
|
3,6218
|
19
|
194
|
100
|
2,2878
|
2
|
4,5756
|
5,2340
|
4
|
20
|
200
|
100
|
2,3010
|
2
|
4,6021
|
5,2947
|
4
|
21
|
190
|
80
|
2,2788
|
1,9031
|
4,3367
|
5,1927
|
3,6218
|
22
|
190
|
70
|
2,2788
|
1,8451
|
4,2045
|
5,1927
|
3,4044
|
23
|
185
|
70,5
|
2,2672
|
1,8482
|
4,1902
|
5,1401
|
3,4158
|
24
|
176
|
70
|
2,2455
|
1,8451
|
4,1432
|
5,0423
|
3,4044
|
25
|
180
|
70
|
2,2553
|
1,8451
|
4,1612
|
5,0863
|
3,4044
|
∑
|
56,6621
|
47,2488
|
107,1052
|
128,4304
|
89,3595
|
Keterangan :
N = Jumlah
ikan XY =
log L x log W
L =
Panjang ikan X2 = (log L)2
X = log L
(panjang) Y2 = (log W)2
Y = log W (berat)
N =
25 ∑X2 = 128,4304
∑X
= 56,6621 ∑Y2 = 89,3595
∑Y = 47,2488 X = 2,3010
∑XY = 107,1052 Y = 1,9542
|
Nilai a, b
dan r diperoleh dengan cara sebagai berikut :
2.
3.
Dari hasil perhitungan di atas,maka didapatkan
nilai-nilai sebagai berikut:
b = 2,4868
a = -3,7463
r = 0,8195
r² = 0,67158025
Nilai-nilai a dan b dimasukkan kedalam persamaan :
atau
Untuk membuat garis regresi, maka sembarang 2
nilai x (nilai tertinggi dan nilai terendah) disubstitusikan kedalam persamaan
diatas seperti berikut ini :
Dengan demikian garis regresi dari persamaan
tersebut adalah :
X1 = 2,3010 X2 = 2,2355
y
|
2,3
2,2
2,1
2
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
1
|
x
|
11,11,21,31,41,51,61,71,81,9
2 2,12,22,32,42,5
|
o
|
Gambar 1. Hubungan Panjang
dan Berat
Ikan Selar (Selaroides sp)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan di
laboratorium pada pengukuran mengenai panjang dan
berat ikan selar (selaroides Sp), ternyata diperoleh hasil panjang ikan terendah yaitu 172 mm
dan panjang ikan tertinggi yaitu 200 mm, sedangkan pada berat ikan terendah
yang diperoleh yaitu 70 gr dan berat tertinggi yaitu 100 gr. Dimana cara pengukuranya
yaitu dengan mengukur panjang total atau panjang keseluruhan ikan, dimana
menurut Irianto (2005), panjang total ikan adalah ukuran
panjang maksimum ikan dari ujung
anterior pada keadaan mulut terkatup dan sirip ekor terkatub.
Pertumbuhan ikan senantiasa selalu
berubah baik panjang maupun berat, maka dari itu dalam praktikum ini
menggunakan rumus W = a Lb, dimana a dan b merupakan nilai
konstanta. Kemudian persamaan tersebut ditransformasikan lagi kedalam bentuk
logaritma. Pada praktikum ini dilakukan teknik perhitungan secara langsung,
sebab pada praktikum jumlah ikan yang diteliti terlalu banyak.
Pada
perhitungan perbandingan panjang dan berat ikan secara
langsung didapatkan persamaan regresi
atau
. Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi atau
nilai b dari perbandingan panjang dan berat ikan sebesar (2,4868). Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan
berat lebih lambat dibanding pertumbuhan panjangnya, atau dengan kata lain
merupakan pertumbuhan allometrik.
Berat dapat disebut sebagai suatu fungsi dari panjang, dan hubungan
panjang dengan berat hampir mengikuti hukum kubik yang menjelaskan bahwa berat
ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya.
Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena
bentuk dan panjang ikan terdapat perbedaan (Brotowidjoyo, 1999). Dimana ada faktor yang mempengaruhi kondisi fisik
ikan secara morfologi baik panjang maupun berat ikan salah atu faktornya yaitu faktor internal dan eksternal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Efendie (1997), pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam diantaranya keturunan, umur, parasit dan penyakit, faktor luar yaitu seperti makanan
dan suhu perairan.
V.
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
dari hasil pengamatan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Panjang ikan selar (selaroides sp) terendah yaitu 172 mm dan
panjang ikan tertinggi yaitu 200 mm, sedangkan pada berat ikan kembung terendah
yang diperoleh yaitu 70 gr dan berat tertinggi yaitu 100.
2.
Persamaan regresi yang
diperoleh dari hubungan panjang dan berat ikan adalah Y
.
3. Nilai koefisien korelasi
atau nilai b dari perbandingan panjang dan berat ikan selar (selaroides sp) sebesar 2,4868.
5.2 Saran
Saran
saya sebagai praktikan agar kedepanya dalam pengukuran mengenai panjang dan berat tubuh ikan dilakukan pada jenis ikan yang
berbeda - beda agar dapat mengetahui perbandingan berat pada ikan lainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arfianto, P, 2011. laporan-fieldtrip-iktiologi.html.http://blogspot.com.Diakses
Pada Tanggal 14 Januari 2012 Pukul 17.00 WITA.
Aziz, 1998. Tehknik
Penarikan Contoh Populasi Biologis.
Departemen Pendidikan Budidaya, Jakarta.
Brotowidjoyo, 1999. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya
Air. Liberty,
Yogyakarta.
Efendie, M.I.,
1997. Biologi Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Irianto, A., 2005. Patologi Ikan Telostei. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Kimball, 1994. Biologi Jilid 2. Erlangga, Bogor.
Nontji, 1994. Laut
Nusantara. Djambatan, Jakarta.